Diduga Dikerjakan Asal-asalan, Pembangunan Kantor Desa Mekar Indah Jaya Di Tuba Tuai Sorotan

Diduga Dikerjakan Asal-asalan, Pembangunan Kantor Desa Mekar Indah Jaya Di Tuba Tuai Sorotan

Spread the love

DIduga Dikerjakan Asal-asalan, Pembangunan Kantor Desa Mekar Indah Jaya Di Tuba Tuai Sorotan

Tulang Bawang-Pembangunan Kantor Desa Mekar Indah Jaya, Kecamatan Banjar Baru, Kabupaten Tulang Bawang, diduga tidak dikerjakan sesuai standar. Dugaan tersebut mencuat setelah ditemukan sejumlah kerusakan fisik pada bangunan, meski usia bangunan masih tergolong baru.

Hasil pantauan di lapangan menunjukkan kondisi pondasi kantor yang telah mengalami retakan, serta keramik lantai yang pecah. Kerusakan ini diduga kuat menjadi indikasi bahwa pembangunan tidak mengacu sepenuhnya pada Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP), yang semestinya menjadi dasar pelaksanaan proyek.

Sejumlah warga setempat mulai mempertanyakan kualitas Bangunan tersebut. Mereka juga menyoroti transparansi penggunaan anggaran, mengingat pembangunan kantor desa umumnya menggunakan dana dari anggaran pemerintah.

“Kantor ini belum lama dibangun, tapi sudah terlihat banyak kerusakan. Seharusnya, kalau dikerjakan sesuai prosedur, bangunannya masih kokoh,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Kampung Mekar Indah Jaya, Asep, membenarkan bahwa pembangunan kantor desa dilakukan dalam dua tahap, yakni pada tahun 2019 dan dilanjutkan pada tahun 2020.

“Bangunan tersebut dibangun pada tahun 2019 untuk tahap pertama, dan pada tahun 2020 kami anggarkan kembali untuk penyelesaian (finishing),”ungkap Asep, Selasa (8/7).

Ia menyebutkan bahwa total anggaran pembangunan dari kedua tahap tersebut mencapai sekitar Rp600 juta.

“Kurang lebih Rp600 juta, tapi datanya lengkap ada di kantor. Saya tidak hafal rinciannya,” tambahnya.

Asep juga menegaskan bahwa secara teori, pembangunan sudah mengacu pada RAP. Ia menduga kerusakan terjadi karena faktor alam, seperti pergeseran tanah di bagian bawah pondasi.

“Waktu itu timbunan untuk lantai sudah padat. Tapi karena kondisi pondasi sekitar satu meter lebih tingginya, kemungkinan terjadi longsor atau penurunan tanah di bawahnya, sehingga keramik ikut amblas,” jelasnya.

Ia menambahkan, retakan mulai terlihat pada akhir tahun 2023, beberapa tahun setelah bangunan selesai dibangun.

“Awalnya retak di bagian pondasi, kemudian keramik ikut rusak. Semua bisa dilihat langsung, tidak ada yang kami tutupi,”pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Kampung Mekar Indah Jaya belum memberikan keterangan resmi terkait Bangunan tersebut.

Masyarakat berharap pihak berwenang, termasuk Inspektorat Daerah dan aparat penegak hukum, segera melakukan audit dan investigasi terhadap Bangunan ini untuk memastikan akuntabilitas dan kualitas pembangunan desa.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *